Hai, Ketika kamu membaca tulisan ini, mungkin sudah tidak ada lagi kata "kita" antara kamu dan aku. Walau sebenarnya mungkin memang tidak pernah ada. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kamu pernah menjadi pendengar setiaku tatkala gemuruh riuh membuat bising dalam kepalaku. Terima kasih juga karena kamu pernah menjadi orang yang paling antusias membaca tulisan-tulisanku yang isinya hanya kalimat-kalimat kesedihan yang ada dalam diriku. Tahukah kamu? Bahkan hanya dengan mendengar suaramu walau dari perantara ponsel pun, sudah cukup merubah suasana hatiku yang mendung menjadi cerah kembali. Walau tentu saja masih dengan logat daerahmu yang masih kental itu. Tak apa, aku justru menyukainya. Aku bahkan ingin selalu mendengarnya. Bolehkah aku rindu pesan singkat darimu? Bahkan beberapa waktu lalu, aku dan kamu seperti dua orang yang saling merindu karena tidak bisa bertemu. Begitu banyak kalimat rindu yang masih kusimpan dalam riwayat pesanku, juga kalimat penyemangat yang ...
Ini bukan cerita ku, mungkin juga bukan cerita mu. Tapi setidaknya, dari sini mungkin kita dapat belajar arti nya mencintai, dan arti Cinta itu sendiri. Juga mengerti bagaimana Cinta juga dapat menciptakan rasa sakit yang tak dapat sembuh sendiri.