senja yang muram. aku terduduk diam dibawah senja yang temaram. aku rindu lembutnya sentuhan tangan yang biasa menghapus air mata ini. rindu bisikan kasih tentang cinta. rindu hangatnya dekapanmu. kemanakah dirimu yang dulu? kemana cerita cinta indah yang dahulu kau tulis? kau tak pernah mengerti seperti apa sakitnya menahan luka, dan betapa perihnya menahan linang air mata. apakah sesingkat ini cerita cinta kita?
yang ku tahu, senja tidak pernah muram. ia selalu datang dengan warnanya yang menenangkan. ketika kita masih bersama, ketika senja masih bersedia mengiringi kisah indah kita.
isak tangis sedalam apapun tak akan bisa mengobati perihku, sakitku.. aku tidak menyalahkanmu yang telah menghianatiku. aku tidak menyesali kisah denganmu yang telah menghadirkan luka untukku.
aku hanya menyesal karena ternyata aku tak cukup baik untukmu, sehingga dengan mudahnya kamu bersama yang lain dan meninggalkanku.
tariklah kembali kata maafmu. bukankah ku bilang aku tidak menyalahkanmu? hanya saja, meredam rasa sakitku tidaklah semudah seperti saat kau memutuskan untuk menciptakan sakit itu.
Komentar