Langsung ke konten utama

Tentangmu dan 'RINDU'

Tak kan pernah habis kata untuk mengungkapkan rindu yang telah menyelimuti hatiku. Aku ingin bersamamu. Memandangi wajahmu yang menjengkelkan tapi menggemaskan hingga rasanya ingin sekali aku mencakarnya, membuat segores dua gores luka dengan jariku yang sebenarnya tak berkuku. Melihat tingkah mu yang sebenarnya selalu membuatku kesal. Namun itu lah salah satu hal yang ku rindukan darimu. Kamu memang sangat jauh dari kata 'sempurna', tapi bagiku, selama kamu bersamaku, kamu adalah sosok yang lebih dari sempurna itu. Bagaimana tidak? Kamu selalu ada untukku, melukis senyum di wajahku, menjadikanku orang yang paling bahagia. Dan, membuatku rindu.

Aku rindu disaat kita tertawa bersama. Mentertawakan hal yang sebenarnya sama sekali tidak lucu. Atau saat kita membicarakan hal konyol yang sama sekali tak penting.
Betapa aku menjadikan diriku seperti orang bodoh yang selalu mengingat tentang mu dalam keadaan apapun di setiap hariku.
Kamu seperti makhluk halus yang selalu mengikutiku, atau seperti benalu yang selalu menggangguku?
Tenang saja, aku selalu bahagia di hantui olehmu.
Semakin hari, semakin berjalan nya waktu, semakin juga aku menyayangimu. Ya, kamu. Seseorang yang saat ini ku rindukan. Seseorang yang selalu ku jadikan tempat bersandar. Seseorang yang saat ini ingin sekali ku dekap.
Aku tak tau seperti apa masa lalu mu. Dan aku pun tidak ingin membuka lembaran buku lama mu itu. Karena yang ku tau, saat ini aku telah denganmu. Dan akan selalu untukmu.
Jangan pernah pergi, jangan pernah mencoba untuk lari, jangan mencoba untuk meninggalkanku, rasaku, semua tentangku, dan 'kita'.
Aku telah memilihmu untuk ku jadikan sandaran hatiku. dan ku harap, kita telah saling memilih.
Sudah ku katakan, bukan? Yang penting adalah kita bisa bersama. Soal bahagia, kita usahakan saja berdua.
Jangan pernah berhenti menghantuiku. Jangan pernah bosan menggangguku. Karena itulah yang membuatku semakin mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apalah Dayaku

Aku mencarimu dibawah langit senja yang mulai tampak temaram. Aku berputar, mencarimu dari berbagai sudut. Menyusuri jalan yang pernah kau telusuri. Berharap akan menemukanmu di sisi jalan itu atau di ujung jalan yang entah akan membawaku kemana. Meskipun ku harap jalan itu akan membawaku padamu. Bayangmu terus merasuki fikiranku. Aku selalu memanggilmu setiap waktu, di dalam hatiku. Dapatkah kau mendengarnya?

Gadis yang Tegar Itu, Kini Tidak Tegar Lagi

Empat tahun yang lalu, dunianya hancur. Harapannya patah, putus, semangatnya redup, bahkan menurutnya, melanjutkan hidup adalah sesuatu yang mustahil lagi baginya. Kehilangan orang yang sangat berarti baginya, membuat dunianya seakan berhenti di kegelapan yang tidak pernah ada habisnya. Bagaimana mungkin ia sanggup menata kembali hatinya yang telah hancur berkeping-keping dan bahkan tak bersisa? Baginya, seluruh cintanya telah ia habiskan untuk mencintai orang yang membuatnya menjalani malam tanpa siang selama bertahun-tahun hanya karena penyesalannya. Bertahun-tahun berusaha tegar dan melawan kenyataan, gadis itu akhirnya sadar, bahwa ia telah menciptakan dunianya sendiri. Dunia yang sepi, sunyi, dan tentu saja, gelap. Kini, ia telah terbiasa dengan kegelapan hingga tak masalah jika ia harus berjalan tanpa setitik cahaya sekalipun. Di dunianya yang gelap, perlahan datang sesosok bayangan dari kejauhan yang tampak membawa lentera yang tidak terlalu terang. Gadis itu tidak takut terhada...

Beritahu 'DIA'

Beritahu dia, beritahu dia bahwa aku sudah lelah menantinya dalam lipatan waktu. aku telah berusaha menjaga hatiku, mempertahankan rasaku, memenjarakan rindu dihatiku, menunggunya yang tak kunjung dapat ku temu. Aku lelah berbicara tentang waktu. waktu yang telah lama bersahabat denganku. waktu yang selalu menemaniku selama penantianku. Entah karena ketulusan, keegoisan, atau memang karena kebodohan telah menguasai hatiku? Hingga aku tak tahu bahwa selama ini aku hanya menunggu sebuah balon kosong yang telah lepas melambung jauh ke angkasa. Mestinya aku tau ia takkan kembali lagi, tapi justru aku malah terus berdiri sambil mendongak ke langit yang luas, berharap balon yang kosong itu akan kembali lagi untukku. Aku telah menutup pintu hatiku rapat-rapat. tak seorang pun ku izinkan masuk. Karena seseorang pernah memintaku berjanji untuk selalu menjaga hatiku. Tahukah kamu bagaimana rasanya berjuang seorang diri? Saat kau tau dia memberikan harapan padamu dan membiarkanmu terus mencint...