Tahukah kamu, wahai seseorang yang pernah menjadi tempat pulang ku di masa lalu? Bahwa sejak kepergianmu, aku berusaha cukup keras demi mengais serpihan-serpihan hatiku yang dulu hancur karenamu. Butuh waktu lama hingga bisa ku jadikan utuh lagi. Yang dengan kejamnya kamu menghempaskan rasa dan mimpi-mimpi yang pernah kita bangun,dulu. Hanya karena masalah waktu. Bahkan sejak kepergianmu, kamu sempat datang lagi padaku. Hanya sekedar mengucap maaf, dan memelukku sekali saja. Ya, kamu bilang hanya sekali, tapi kemudian beberapa waktu setelahnya kamu seakan kembali. Mengulang pelukan itu. Lagi. Aku tidak mengerti dengan hatimu yang selalu berubah itu. Entah karena rasa ku yang terlalu dalam padamu, atau karena terlalu bodohnya aku. Hingga kukira itu rindu. Namun aku dan kamu tidak akan pernah menjadi 'kita' lagi. Aku tau, niatmu bukan ingin kembali. Karena tidak ku lihat lagi binar matamu yang dulu, yang selalu menatapku penuh kasih hingga selalu ku rasakan teduh tiap kali memandangimu. Kamu benar-benar telah menghapus habis rasamu terhadapku. Kamu hampir seperti seseorang yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Mendatangiku hanya karena rasa sepi melanda hatimu. Bukankah seharusnya kamu tidak seperti itu? Waktu telah berlalu cukup lama semenjak terakhir kali aku melihatmu. Cukup lama hingga akhirnya kamu telah menggenggam tangan seseorang. Seseorang yang tak asing bagimu, juga bagi diriku. Tatapanmu tak lagi tertuju padaku. Peluk hangatmu bukan lagi milikku. Kecupan lembutmu bukan lagi untukku. Saat ini, aku dan kamu bagai dua manusia yang tidak pernah bertemu sebelumnya. Tak saling mengenal. Tapi, taukah kamu? Hingga kini, aku masih sempat meluangkan waktu berhargaku hanya untuk mengingatmu walau hanya satu detik. Karena aku sangat tau, bahwa 'dilupakan' adalah hal yang benar-benar menyakitkan.
Tahukah kamu, wahai seseorang yang pernah menjadi tempat pulang ku di masa lalu? Bahwa sejak kepergianmu, aku berusaha cukup keras demi mengais serpihan-serpihan hatiku yang dulu hancur karenamu. Butuh waktu lama hingga bisa ku jadikan utuh lagi. Yang dengan kejamnya kamu menghempaskan rasa dan mimpi-mimpi yang pernah kita bangun,dulu. Hanya karena masalah waktu. Bahkan sejak kepergianmu, kamu sempat datang lagi padaku. Hanya sekedar mengucap maaf, dan memelukku sekali saja. Ya, kamu bilang hanya sekali, tapi kemudian beberapa waktu setelahnya kamu seakan kembali. Mengulang pelukan itu. Lagi. Aku tidak mengerti dengan hatimu yang selalu berubah itu. Entah karena rasa ku yang terlalu dalam padamu, atau karena terlalu bodohnya aku. Hingga kukira itu rindu. Namun aku dan kamu tidak akan pernah menjadi 'kita' lagi. Aku tau, niatmu bukan ingin kembali. Karena tidak ku lihat lagi binar matamu yang dulu, yang selalu menatapku penuh kasih hingga selalu ku rasakan teduh tiap kali memandangimu. Kamu benar-benar telah menghapus habis rasamu terhadapku. Kamu hampir seperti seseorang yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Mendatangiku hanya karena rasa sepi melanda hatimu. Bukankah seharusnya kamu tidak seperti itu? Waktu telah berlalu cukup lama semenjak terakhir kali aku melihatmu. Cukup lama hingga akhirnya kamu telah menggenggam tangan seseorang. Seseorang yang tak asing bagimu, juga bagi diriku. Tatapanmu tak lagi tertuju padaku. Peluk hangatmu bukan lagi milikku. Kecupan lembutmu bukan lagi untukku. Saat ini, aku dan kamu bagai dua manusia yang tidak pernah bertemu sebelumnya. Tak saling mengenal. Tapi, taukah kamu? Hingga kini, aku masih sempat meluangkan waktu berhargaku hanya untuk mengingatmu walau hanya satu detik. Karena aku sangat tau, bahwa 'dilupakan' adalah hal yang benar-benar menyakitkan.
Komentar