Langsung ke konten utama

Tega


Tahukah kamu, wahai seseorang yang pernah menjadi tempat pulang ku di masa lalu? Bahwa sejak kepergianmu, aku berusaha cukup keras demi mengais serpihan-serpihan hatiku yang dulu hancur karenamu. Butuh waktu lama hingga bisa ku jadikan utuh lagi. Yang dengan kejamnya kamu menghempaskan rasa dan mimpi-mimpi yang pernah kita bangun,dulu. Hanya karena masalah waktu. Bahkan sejak kepergianmu, kamu sempat datang lagi padaku. Hanya sekedar mengucap maaf, dan memelukku sekali saja. Ya, kamu bilang hanya sekali, tapi kemudian beberapa waktu setelahnya kamu seakan kembali. Mengulang pelukan itu. Lagi. Aku tidak mengerti dengan hatimu yang selalu berubah itu.  Entah karena rasa ku yang terlalu dalam padamu, atau karena terlalu bodohnya aku. Hingga kukira itu rindu. Namun aku dan kamu tidak akan pernah menjadi 'kita' lagi. Aku tau, niatmu bukan ingin kembali. Karena tidak ku lihat lagi binar matamu yang dulu, yang selalu menatapku penuh kasih hingga selalu ku rasakan teduh tiap kali memandangimu. Kamu benar-benar telah menghapus habis rasamu terhadapku. Kamu hampir seperti seseorang yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Mendatangiku hanya karena rasa sepi melanda hatimu. Bukankah seharusnya kamu tidak seperti itu? Waktu telah berlalu cukup lama semenjak terakhir kali aku melihatmu. Cukup lama hingga akhirnya kamu telah menggenggam tangan seseorang. Seseorang yang tak asing bagimu, juga bagi diriku. Tatapanmu tak lagi tertuju padaku. Peluk hangatmu bukan lagi milikku. Kecupan lembutmu bukan lagi untukku. Saat ini, aku dan kamu bagai dua manusia yang tidak pernah bertemu sebelumnya. Tak saling mengenal. Tapi, taukah kamu? Hingga kini, aku masih sempat meluangkan waktu berhargaku hanya untuk mengingatmu walau hanya satu detik. Karena aku sangat tau, bahwa 'dilupakan' adalah hal yang benar-benar menyakitkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apalah Dayaku

Aku mencarimu dibawah langit senja yang mulai tampak temaram. Aku berputar, mencarimu dari berbagai sudut. Menyusuri jalan yang pernah kau telusuri. Berharap akan menemukanmu di sisi jalan itu atau di ujung jalan yang entah akan membawaku kemana. Meskipun ku harap jalan itu akan membawaku padamu. Bayangmu terus merasuki fikiranku. Aku selalu memanggilmu setiap waktu, di dalam hatiku. Dapatkah kau mendengarnya?

Gadis yang Tegar Itu, Kini Tidak Tegar Lagi

Empat tahun yang lalu, dunianya hancur. Harapannya patah, putus, semangatnya redup, bahkan menurutnya, melanjutkan hidup adalah sesuatu yang mustahil lagi baginya. Kehilangan orang yang sangat berarti baginya, membuat dunianya seakan berhenti di kegelapan yang tidak pernah ada habisnya. Bagaimana mungkin ia sanggup menata kembali hatinya yang telah hancur berkeping-keping dan bahkan tak bersisa? Baginya, seluruh cintanya telah ia habiskan untuk mencintai orang yang membuatnya menjalani malam tanpa siang selama bertahun-tahun hanya karena penyesalannya. Bertahun-tahun berusaha tegar dan melawan kenyataan, gadis itu akhirnya sadar, bahwa ia telah menciptakan dunianya sendiri. Dunia yang sepi, sunyi, dan tentu saja, gelap. Kini, ia telah terbiasa dengan kegelapan hingga tak masalah jika ia harus berjalan tanpa setitik cahaya sekalipun. Di dunianya yang gelap, perlahan datang sesosok bayangan dari kejauhan yang tampak membawa lentera yang tidak terlalu terang. Gadis itu tidak takut terhada...

Beritahu 'DIA'

Beritahu dia, beritahu dia bahwa aku sudah lelah menantinya dalam lipatan waktu. aku telah berusaha menjaga hatiku, mempertahankan rasaku, memenjarakan rindu dihatiku, menunggunya yang tak kunjung dapat ku temu. Aku lelah berbicara tentang waktu. waktu yang telah lama bersahabat denganku. waktu yang selalu menemaniku selama penantianku. Entah karena ketulusan, keegoisan, atau memang karena kebodohan telah menguasai hatiku? Hingga aku tak tahu bahwa selama ini aku hanya menunggu sebuah balon kosong yang telah lepas melambung jauh ke angkasa. Mestinya aku tau ia takkan kembali lagi, tapi justru aku malah terus berdiri sambil mendongak ke langit yang luas, berharap balon yang kosong itu akan kembali lagi untukku. Aku telah menutup pintu hatiku rapat-rapat. tak seorang pun ku izinkan masuk. Karena seseorang pernah memintaku berjanji untuk selalu menjaga hatiku. Tahukah kamu bagaimana rasanya berjuang seorang diri? Saat kau tau dia memberikan harapan padamu dan membiarkanmu terus mencint...