Langsung ke konten utama

Gadis yang Tegar Itu, Kini Tidak Tegar Lagi


Empat tahun yang lalu, dunianya hancur. Harapannya patah, putus, semangatnya redup, bahkan menurutnya, melanjutkan hidup adalah sesuatu yang mustahil lagi baginya. Kehilangan orang yang sangat berarti baginya, membuat dunianya seakan berhenti di kegelapan yang tidak pernah ada habisnya. Bagaimana mungkin ia sanggup menata kembali hatinya yang telah hancur berkeping-keping dan bahkan tak bersisa?

Baginya, seluruh cintanya telah ia habiskan untuk mencintai orang yang membuatnya menjalani malam tanpa siang selama bertahun-tahun hanya karena penyesalannya.

Bertahun-tahun berusaha tegar dan melawan kenyataan, gadis itu akhirnya sadar, bahwa ia telah menciptakan dunianya sendiri. Dunia yang sepi, sunyi, dan tentu saja, gelap. Kini, ia telah terbiasa dengan kegelapan hingga tak masalah jika ia harus berjalan tanpa setitik cahaya sekalipun.

Di dunianya yang gelap, perlahan datang sesosok bayangan dari kejauhan yang tampak membawa lentera yang tidak terlalu terang. Gadis itu tidak takut terhadap bayangan itu, ia justru takut terhadap cahaya yang dibawa oleh bayangan itu.

Bayangan itu pun semakin mendekat, perlahan memperlihatkan rupanya yang asli. Ia bukan hanya sekedar bayangan hitam pembawa lentera, ia justru lentera itu sendiri. Gadis itu melihat setitik cahaya dalam diri bayangan yang saat ini telah berubah menjadi sesosok manusia yang ia kenal di kehidupannya.

Gadis itu tak pernah menyangka bahwa dunianya yang gelap itu dapat berubah menjadi terang benderang hanya karena setitik cahaya yang tak pernah ia harapkan. Ia berusaha mengusir manusia lentera itu semampunya, namun manusia lentera itu tampak tak bergeming.

Hari demi hari, waktu demi waktu berlalu dan gadis itu perlahan terbiasa dengan dunianya yang terang hingga tak jarang membuatnya silau. Dan, tentu saja gadis itu juga mulai terbiasa dengan hadirnya manusia lentera itu di dunianya.

Gadis itu bermaksud menghampiri si manusia lentera lagi, namun kali ini bukan untuk mengusirnya, kali ini gadis itu hanya ingin mengajaknya bicara. Karena menurut gadis itu, si manusia lentera menyimpan lebih banyak kesedihan dari yang dialaminya. Namun, mengapa ia datang ke dunia gelap gulitanya gadis itu?

Sang manusia lentera dan gadis itu perlahan terbiasa dengan kebersamaannya. Mereka tertawa sangat kencang karena merasa di dunia gadis itu hanya ada mereka berdua, tak ada orang lain yang bisa mendengarnya. Mereka menari hingga tangan dan kaki mereka tak mampu digerakkan lagi. Mereka bahkan berbagi sesuatu dari dunia asal mereka, sepotong roti sarikaya dingin. Gadis itu tetap menikmatinya, ia justru sangat menyukainya.

Gadis yang dulu hancur itu, perlahan mulai tegar lagi.

Kehadiran sang manusia lentera membuat gadis itu merasa bahwa ia masih pantas mendapatkan kebahagiaan yang pernah ia rasakan bertahun-tahun yang lalu. Membuatnya berpikir bahwa mungkin ia sendiri yang terjun bebas ke dalam lubang penyesalan hingga ia merasa tak pantas dicintai siapapun lagi.

Namun, gadis itu tanpa sadar mengikuti ego buruknya. Gadis itu memerintahkan sang manusia lentera untuk tetap berada di dunia gadis itu agar ia bisa terus bersamanya. Awalnya sang manusia lentera dengan senang hati menemani gadis yang kesepian itu. Namun setelah ia tahu bahwa kenyataannya sangat rumit, sang manusia lentera perlahan menjauh. Hingga suatu saat, gadis itu tak bisa menemukan sang manusia lentera di dunianya.

Kini, dunia gadis itu kembali gelap. Ia pikir, ia bisa berharap kepada sang manusia lentera. Ia pikir, sang manusia lentera dapat terus menerangi dunianya. Ia pikir, sang manusia lentera juga mencintainya.

Hati yang belum pernah sembuh itupun, kini semakin hancur lagi. Dunia yang hancur dan gelap itu pun kini lebih gelap lagi.

Gadis yang dulu tegar itu, kini tidak tegar lagi.

Komentar

Anonim mengatakan…
i'll always be here if u need me, but if u don't i'll be there too.
-a

Postingan populer dari blog ini

Apalah Dayaku

Aku mencarimu dibawah langit senja yang mulai tampak temaram. Aku berputar, mencarimu dari berbagai sudut. Menyusuri jalan yang pernah kau telusuri. Berharap akan menemukanmu di sisi jalan itu atau di ujung jalan yang entah akan membawaku kemana. Meskipun ku harap jalan itu akan membawaku padamu. Bayangmu terus merasuki fikiranku. Aku selalu memanggilmu setiap waktu, di dalam hatiku. Dapatkah kau mendengarnya?

Setitik Cahaya

Aku ingin berjalan bersamamu. Melewati masa dari yang mudah hingga masa tersulit dalam hidupku. Berjalan melintasi waktu bersamamu. Seseorang yang selalu berusaha mengukir senyum di wajah murungku. Sayangku, bahkan disaat gelap dan tak ada satupun orang yang meminjamkanmu setitik cahaya, aku akan selalu datang, menggenggam tanganmu. Membawakan ribuan bintang yang bahkan lebih besar dari setitik cahaya yang kamu butuhkan. Aku mencintaimu lebih dari cinta yang sekedar cukup. Merindumu setiap hari tanpa pernah berhenti. Berharap dirimu bahagia lebih dari aku menginginkan bahagia itu datang untukku. Apapun yang ku lakukan, jika tanpamu tidak akan ada artinya. Tapi apapun yang ku lakukan, bersamamu adalah hal yang sangat ingin membahagiakan. Jadi, tetaplah bersamaku.  Melewati apapun yang menjadi rintangan untuk kita. Berjanjilah untuk selalu saling menjaga dan tak pernah pergi meninggalkan.