Langsung ke konten utama

Postingan

Sulitkah Mencintaiku?

Hai, Ketika kamu membaca tulisan ini, mungkin sudah tidak ada lagi kata "kita" antara kamu dan aku. Walau sebenarnya mungkin memang tidak pernah ada. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kamu pernah menjadi pendengar setiaku tatkala gemuruh riuh membuat bising dalam kepalaku. Terima kasih juga karena kamu pernah menjadi orang yang paling antusias membaca tulisan-tulisanku yang isinya hanya kalimat-kalimat kesedihan yang ada dalam diriku. Tahukah kamu? Bahkan hanya dengan mendengar suaramu walau dari perantara ponsel pun, sudah cukup merubah suasana hatiku yang mendung menjadi cerah kembali. Walau tentu saja masih dengan logat daerahmu yang masih kental itu. Tak apa, aku justru menyukainya. Aku bahkan ingin selalu mendengarnya. Bolehkah aku rindu pesan singkat darimu? Bahkan beberapa waktu lalu, aku dan kamu seperti dua orang yang saling merindu karena tidak bisa bertemu. Begitu banyak kalimat rindu yang masih kusimpan dalam riwayat pesanku, juga kalimat penyemangat yang ...
Postingan terbaru

Gadis yang Tegar Itu, Kini Tidak Tegar Lagi

Empat tahun yang lalu, dunianya hancur. Harapannya patah, putus, semangatnya redup, bahkan menurutnya, melanjutkan hidup adalah sesuatu yang mustahil lagi baginya. Kehilangan orang yang sangat berarti baginya, membuat dunianya seakan berhenti di kegelapan yang tidak pernah ada habisnya. Bagaimana mungkin ia sanggup menata kembali hatinya yang telah hancur berkeping-keping dan bahkan tak bersisa? Baginya, seluruh cintanya telah ia habiskan untuk mencintai orang yang membuatnya menjalani malam tanpa siang selama bertahun-tahun hanya karena penyesalannya. Bertahun-tahun berusaha tegar dan melawan kenyataan, gadis itu akhirnya sadar, bahwa ia telah menciptakan dunianya sendiri. Dunia yang sepi, sunyi, dan tentu saja, gelap. Kini, ia telah terbiasa dengan kegelapan hingga tak masalah jika ia harus berjalan tanpa setitik cahaya sekalipun. Di dunianya yang gelap, perlahan datang sesosok bayangan dari kejauhan yang tampak membawa lentera yang tidak terlalu terang. Gadis itu tidak takut terhada...

Boleh kan, Aku Tetap Mencintaimu?

Entah harus memulainya dari mana, tapi, terimakasih untuk roti sarikaya waktu itu. Juga, terimakasih untuk semua hal-hal baik yang kamu berikan kepadaku, terimakasih karena telah mengisi hatiku yang telah lama kosong ini. Kamu bilang, aku harus menjadi seperti kupu-kupu.  Walaupun ia berasal dari ulat yang menjijikan bagi sebagian orang, namun ia dapat membuktikan bahwa ia bisa menjadi kupu-kupu yang sangat cantik. Namun, kamu tidak tahu sesulit apa kupu-kupu berproses untuk memperjuangkan hidupnya agar menjadi lebih indah dan disukai banyak orang. Kamu seperti bulan, banyak orang menyukai cahayamu, menikmati keindahanmu di kala malam yang cerah. Begitu indahnya dirimu hingga kamu merasa terbuai, berpikir bahwa semua orang membutuhkanmu, berusaha keras untuk membahagiakan semua orang yang bahkan tidak mengharapkan kehadiranmu, hingga kamu lupa bahwa kamu tidak bisa menciptakan cahayamu sendiri. Maaf karena dengan tidak sengaja pernah memaksamu untuk berusaha membalas perasaanku....

Bagai Langit yang Tak Dapat Ku Gapai Dengan Telapak Tanganku, 'Dirimu Terlalu Jauh'

Kebersamaan kita memang sangat singkat. Bahkan hanya sebentar. Di waktu yang singkat itu pun, nyatanya banyak hal yang telah kita lalui bersama. memang hanya hal-hal kecil dan bahkan terkesan membosankan. Tapi rasanya, apapun itu, bersama denganmu walau semenit adalah hal yang menyenangkan dan setiap detiknya pun tidak akan bisa ku lupakan. Tak pernah kulupakan ketika dengan sigapnya kamu menarikku kedalam pelukmu kala airmataku jatuh. Saat itu, aku menangis terisak dalam pelukanmu. Jika saja aku tidak tenggelam tangisku waktu itu, mungkin aku bisa mendengar ritme jantungmu. Saat itu, aku merasa seolah bisa meluapkan semua beban yang sejak lama mengendap di dalam hatiku. Ingat janji kelingking kita? Pada waktu itu, kamu menyuhku untuk tidak pernah menangis lagi. Walaupun sebenarnya kita tau bahwa aku tidak akan bisa menepati janji itu, kamu tetap tersenyum memandangku seraya menyemangatiku untuk selalu tersenyum seperti senyum yang kamu lontarkan kala itu.   Aku tak pernah mel...

Tega

Tahukah kamu, wahai seseorang yang pernah menjadi tempat pulang ku di masa lalu? Bahwa sejak kepergianmu, aku berusaha cukup keras demi mengais serpihan-serpihan hatiku yang dulu hancur karenamu. Butuh waktu lama hingga bisa ku jadikan utuh lagi. Yang dengan kejamnya kamu menghempaskan rasa dan mimpi-mimpi yang pernah kita bangun,dulu. Hanya karena masalah waktu. Bahkan sejak kepergianmu, kamu sempat datang lagi padaku. Hanya sekedar mengucap maaf, dan memelukku sekali saja. Ya, kamu bilang hanya sekali, tapi kemudian beberapa waktu setelahnya kamu seakan kembali. Mengulang pelukan itu. Lagi. Aku tidak mengerti dengan hatimu yang selalu berubah itu.  Entah karena rasa ku yang terlalu dalam padamu, atau karena terlalu bodohnya aku. Hingga kukira itu rindu. Namun aku dan kamu tidak akan pernah menjadi 'kita' lagi. Aku tau, niatmu bukan ingin kembali. Karena tidak ku lihat lagi binar matamu yang dulu, yang selalu menatapku penuh kasih hingga selalu ku rasakan teduh tiap kali meman...

Setitik Cahaya

Aku ingin berjalan bersamamu. Melewati masa dari yang mudah hingga masa tersulit dalam hidupku. Berjalan melintasi waktu bersamamu. Seseorang yang selalu berusaha mengukir senyum di wajah murungku. Sayangku, bahkan disaat gelap dan tak ada satupun orang yang meminjamkanmu setitik cahaya, aku akan selalu datang, menggenggam tanganmu. Membawakan ribuan bintang yang bahkan lebih besar dari setitik cahaya yang kamu butuhkan. Aku mencintaimu lebih dari cinta yang sekedar cukup. Merindumu setiap hari tanpa pernah berhenti. Berharap dirimu bahagia lebih dari aku menginginkan bahagia itu datang untukku. Apapun yang ku lakukan, jika tanpamu tidak akan ada artinya. Tapi apapun yang ku lakukan, bersamamu adalah hal yang sangat ingin membahagiakan. Jadi, tetaplah bersamaku.  Melewati apapun yang menjadi rintangan untuk kita. Berjanjilah untuk selalu saling menjaga dan tak pernah pergi meninggalkan.

Karena Ku Jatuh di Dua Hati

Baru aku mengerti, arti sebuah persinggahan. Baru aku memahami, arti sebuah penyesalan. Dan kini aku menyadari, sang waktu begitu cepat berlalu, namun meninggalkan banyak kenangan yang membekas. Dan sampai saat ini sulit rasanya tuk hilang. Aku dan kau layaknya seperti benang putus yg jika di satukan kembali pun tak akan pernah sama lagi seperti semula. Maaf karna jarak dan waktu telah memisahkan kita. Saat aku berusaha menguatkan rasa yang ada dalam hati kita, namun Sang Kuasa memutuskan untuk menghadirkan ujian itu, menghadirkan sosok baru dan membuat ku lupa pada apa yang sebenarnya sedang ku perjuangkan. Membuat hati ini goyah dan akhirnya ku harus melepasmu. Apa yang dapat ku katakan, jika perasaan ini jatuh di dua hati. Seperti tak dapat memilih di antara keduanya. Aku hanya dapat bertanya, saat ini kemana hati harus berlabuh dan tetap tinggal selamanya.